11 Januari 2008

Cakar Bongkar




Di Ambon, bagi orang yang ekonominya menengah ke bawah, istilah 'cakar bongkar' cukup lekat dengan kehidupan mereka. Di daerah lain mungkin ada juga 'cakar bongkar.' Ini adalah tempat dijualnya pakaian bekas layak pakai. Umumnya diimport dari negara tetangga seperti Singapura. Karena barangnya diimport, maka tak jarang pakaian yang dijajakan di situ ada yang bermerek papan atas, sebut saja Hugo Bos atau Calvin Klein sebagai contohnya.


Bicara soal barang bermerek di cakar bongkar ini, saya jadi ingat tayangan infotainment, yang menceritakan perburuan beberapa orang artis ke kawasan pakaian bekas layak pakai di daerah Proyek Senen Jakarta. Ini mungkin salah satu kawasan pakaian 'cakar bongkar' terbesar di Jakarta. Dengan alasan barangnya masih bagus bahkan bermerek, maka si artis selalu menyempatkan berbelanja di situ. Setelah berbelanja dia lantas membawanya ke loundry untuk dicuci.


Di Ambon, mungkin ada orang berduit juga yang datang ke kawasan pakaian 'cakar bongkar' di daerah Pertokoan Mardika yang panjangnya sekitar 10 meter ini. Cuma karena gengsi, lebih banyak yang datang dengan sembunyi-sembunyi.

3 komentar:

SinceYen mengatakan...

Cakar bongkar tapi kok rapi ;)

Embong Salampessy mengatakan...

Hehehe... dulu waktu belum rapi dan teratur seperti ini, namanya cakar bongkar. Sekarang walaupun sudah rapi, tetap aja disebut cakar bongkar. Ok Sin, makasih sudah singgah ka sini. Salam.

ROe Salampessy mengatakan...

pA Khabar ambon.