04 Februari 2008

Penjual Obat


Apotik boleh bertebaran di mana-mana, tapi yang namanya 'penjual obat' atau 'tukang obat' yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan, selalu saja punya banyak peminat. Setidaknya itulah yang aku liat malam Minggu kemarin di Kawasan Mardika Ambon.

Ketika itu, niatnya mo 'ronda-ronda' (mutar-mutar) mengisi waktu akhir pekan. Begitu lewat pantai Mardika, aku lantas tertarik lihat kerumunan orang-orang yang membentuk formasi lingkaran.

Di tengahnya ada seorang lelaki paruh baya sedang berorasi. Gaya dan pilihan kata-katanya ketika 'cuap-cuap', disertai aksi demo menyembuhkan penyakit salah satu penonton yang dipilih, rupanya cukup efektif. Buktinya hampir sebagian besar penonton yang ada, merogoh koceknya untuk membeli obat seharga Rp.20 ribu yang ditawarkannya.

Malam semakin larut, ketika perlahan-lahan jumlah penonton berkurang. Hujan mulai turun perlahan-lahan, bersamaan dengan usainya atraksi sang Penjual Obat. Beberapa di antara asyik membicarakan aksi penyembuhan yang dilakukan tadi. Aku langsung tancap gas si Merah, motor kesayangan, sebelum hujan bertambah deras.


3 komentar:

SinceYen mengatakan...

Tukang obat, salut ama cara mereka jualan en bercuap-cuap :D

Anonim mengatakan...

Yup... betul, dulu saya pernah lihat penjual obat di pasar mardika malah memakai trik sulap untuk menarik pengunjung... walaupun ga nyambung ama barang dagangan... waktu itu si tukang obat bisa menghilangkan tubuh orang yang ditutup kepalanya dengan kain hitam... terus orangnya itu terjunin ke pantai losari... iiiih ngeri deh ngelihatnya....

Embong Salampessy mengatakan...

=> Since: Pernah nonton juga ya waktu lewat di Mardika?

=> Indra: Wah ngeri juga tuh.